Senin, 13 Februari 2012

Kunjungan ITB Jatinangor: Mengenal Kampus Baru

BANDUNG, itb.ac.id - Pembangunan ITB dengan konsep ITB multikampus yang sedang berlangsung saat ini tidak hanya menuntut kesiapan dari pihak internal ITB khususnya rektorat, tetapi juga kesiapan dari mahasiswa ITB sendiri. Untuk memperkenalkan keadaan kampus baru ITB kepada mahasiswa, pihak rektorat memberikan fasilitas berupa kunjungan bersama ke ITB Jatinangor setiap hari Sabtu pada pukul 08.30 WIB mulai dari Sabtu (21/05/11) hingga Sabtu (25/06/11) mendatang.

Kunjungan perdana ITB Jatinangor dilakukan pada Sabtu (21/05/11) yang lalu. Dua orang mahasiswa masing-masing dari Teknik Sipil dan Teknik Informatika ini berangkat bersama dengan Prof. Ir. Indratmo Soekarno, M.Sc, Ph.D,dosen Teknik Sipil ITB merangkap ketua tim Pengembangan Multi Kampus di Jatinangor.

Rombongan kunjungan ITB Jatinangor berangkat tepat pukul 08.30 WIB dari kampus Jalan Ganeca. Setibanya di kampus ITB Jatinangor, rombongan disambut oleh perwakilan tim pengembangan ITB Jatinangor. Rombongan melakukan tur keliling area ITB Jatinangor sambil berbincang mengenai proses pengembangan ITB Jatinangor yang tengah berlangsung.

Kampus Baru Kita

Kampus ITB Jatinangor ini berdiri di atas area seluas kurang lebih 47 hektar, hampir dua kali luas kampus ITB Ganesha yang hanya sekitar 25 hektar. Sebelumnya area ini merupakan area kampus Universitas Winaya Mukti (UNWIM) yang kemudian dipercayakan oleh pemerintah untuk dikelola oleh ITB.

Area ini tidak sepenuhnya kosong. Terdapat beberapa gedung UNWIM seperti gedung rektorat, gedung serbaguna, gedung laboratorium teknik, gedung perpustakaan dan beberapa gedung perkuliahan yang masih berdiri kokoh. Saat ini ITB sudah melakukan beberapa perubahan (renovasi) pada gedung-gedung tertentu, seperti gedung rektorat dan satu gedung perkuliahan, serta pembangunan pos satpam. Gedung-gedung yang sudah ada nantinya akan direnovasi dan dimanfaatkan oleh ITB. Area yang masih berupa tanah kosong akan dibangun gedung laboratorium, asrama, dan gedung perkuliahan yang baru.

Area kampus ITB Jatinangor berbatasan langsung dengan area kampus Universitas Padjajaran (Unpad) dan Institut Pendidikan Dalam Negeri (IPDN). Kampus ITB Jatinangor ini nantinya akan dipergunakan untuk program studi baru yang akan dibuka oleh ITB. Rencananya kampus ITB Jatinangor akan siap beroperasi mulai tahu ajaran 2012/2013.

ITB Jatinangor Mulai dibuka 2011

BANDUNG, itb.ac.id - Setelah melakukan proses pematangan rencana pembangunan, kampus ITB Jatinangor akan dibuka mulai tahun ajaran 2011. Pembangunan ITB Jatinangor ini merupakan salah satu langkah ITB menuju multi kampus.

"ITB telah menerima sebanyak 242 pegawai baik dosen maupun non dosen dari Universitas Winaya Mukti. Sumber daya ini harus segera diberdayakan," kata Ketua Tim Pengembangan Multi Kampus di Jatinangor Prof. Indratmo Soekarno, Kamis (13/1/11).

Jika berjalan lancar, Indratmo mengatakan, ITB Jatinangor akan mulai menerima mahasiswa tahun ini. Sekitar 200 hingga 300 mahasiswa akan menimba ilmu sebagai mahasiswa ITB di Jatinangor.

Indratmo mengatakan, ITB akan membuka lima program studi baru di kampus Jatinangor. Program studi tersebut antara lain: Bioengineering, Ilmu tentang perhutanan, Ilmu tentang pertanian (ketiganya di bawah atap Sekolah Ilmu Teknologi Hayati - SITH), Infrastuktur dan Sanitasi Lingkungan, dan Sumber Daya Air (di bawah Fakultas Teknik Sipil dan Lingkungan).

"Prodi tersebut dibuka sesuai dengan kebutuhan saat ini dan untuk pemberdayaan masyarakat," jelas beliau.

Mengenai kualitas pendidikan, Indratmo menjamin tidak akan ada perbedaan antara kampus Ganeca dengan kampus Jatinangor. Semuanya faktor penunjang pendidikan telah distandarkan sesuai dengan kualitas ITB.

Pembangunan Fisik
ITB telah menggelontorkan biaya sebesar satu triliun rupiah untuk pembangunan fisik di kampus Jatinangor. Pembangunan tersebut meliputi pembangunan jalan, pagar, lanboratorium, renovasi dan revitalisasi gedung lama, asrama, dan lain sebagainya.

"Mahasiswa baru kampus Jatinangor akan ditempatkan di asrama yang bisa menampung hingga 512 mahasiswa. Namun kalau sudah tingkat dua ke atas mereka harus berbaur dengan masyarakat," kata dia.

Pembangunan fisik kampus Jatinangor akan mengacu pada prinsip eco campus. Dari total seluas 47Ha, hanya 20% yang akan dipakai untuk mendirikan bangunan. Sisanya digunakan untuk konservasi lahan hijau.

"Di sana juga akan menganut zero delta cue dan membangun drainase yang baik, sehingga tidak ada air hujan yang terbuang. Air permukaan akan dimanfaatkan untuk kebutuhan kampus," ujarnya.

Maka tak heran jika Indratmo menyebutnya sebagai kampus yang berorientasi pada bio engineering, water engineering, dan teknologi pasca panen.

Kampus Jatinangor juga dipersiapkan untuk pusat inovasi alat-alat perkakas mekanik, seperti membuat prototype atau menyempurnakan produk-produk industri.

"Tidak hanya melakukan riset tapi juga terjun hingga dunia bisnis atau bagian hilir," jelasnya.

Ke depannya, sampai tahun 2025, kampus Jatinangor diharapkan bisa menampung 2.700 mahasiswa. Sebagai penghubung antara kampus Ganeca dan Jatinangor, ITB akan menyediakan beberapa unit bus.

Mengenai ITB multi kampus, Anda bisa mengunjungi halaman ini.